Pada bulan September 2025 ini, grup band asal Bandung VITANOVA siap luncurkan single terbaru berjudul “LARA”

Jakarta, Norton News – Setelah awal tahun kemarin merilis single yang berjudul “Lost In Deception”, “Pada Langit”, dan “Menata Hati”, kini Vitanova merilis single terbaru yang berjudul “Lara”. Single tersebut akan rilis pada September 2025.

Masih dalam nuansa Pop Rock Alternative, Vitanova kembali dengan lagu yang bertema pengkhianatan dalam nuansa orkestra yang emosional dan lirik yang sarat akan kesedihan sang pemeran utama. Dalam proses perilisan lagu “Lara”, Ikman (Vocal), Rangga (Guitar), Herly (Keyboard/Synth) & Epan (Drum) mengangkat isu yang tengah marak terjadi pada hubungan asmara di masa kini, perselingkuhan. Diangkat dari kisah nyata, cinta terlarang yang terlampau batas hingga melukai mereka yang sudah setia. Sebagai pengingat, bahwa yang tampaknya biasa saja, bisa saja menyimpan ego dan nafsu paling liar yang pernah dibayangkan.

Artwork “LARA”

“LARA”
Single baru dari Vitanova yang berjudul “Lara” merupakan lagu yang dibuat langsung oleh Rangga Nugraha atau yang biasa disapa Rangga. Lagu ini mengisahkan tentang curahan emosi sang pemeran utama atas tindakan tak senonoh pasangannya dengan orang asing tanpa sepengetahuannya. Mencederai setiap ucap janji setia sehidup semati demi memenuhi nafsu birahi. Bisa jadi ini adalah curahan hati sang penulis, atau pun sang pencipta aransemen. Atau, curahan hati kamu?

Konsep : “Emosi Yang Terpendam.”

Deskripsi : Yunani dengan para tokoh filsuf yang melegenda. Selayaknya para filsuf, kebijaksanaan adalah senjata sekaligus topeng mereka akan emosi terpendam yang mereka simpan jauh dalam hati. Dalam concept art kali ini, penggunaan warna merah pada objek utama dengan siluet minimalis yang menyiratkan ‘wajah sedih’ atau ‘ 🙁 ‘ sebagai kondisi emosi sang objek.

Dengan sentuhan latar abstrak layaknya kepulan asap merah kehitaman sebagai simbolisasi emosi yang kian tertahan.

Concept art ini merepresentasikan gejolak amarah sang pemeran utama yang sebenarnya sudah tak terbendung, namun topeng kebijaksanaan menutupinya secara sempurna.