PT KAI Memiliki Peraturan untuk Membeli Tiket Kereta Api yang Disubsidi Pemerintah

Foto:TEMPO/Muhammad Hidayat

Jakarta, Norton News – Dikutip dari Tempo.co PT Kereta Api Indonesia (Persero), juga dikenal sebagai PT KAI, memberlakukan kebijakan pembelian tiket kereta api subsidi (PSO) dengan ketentuan khusus, yang memungkinkan pelanggan hanya membeli satu tiket untuk setiap identitas dalam satu perjalanan. 

Kebijakan ini diterapkan untuk kereta api bersubsidi yang didukung oleh pemerintah untuk menjaga harga tiket tetap terjangkau dan membantu mobilitas masyarakat. Kereta api PSO memiliki keuntungan harga tiket yang lebih murah. Ketentuan ini dibuat untuk memastikan bahwa semua orang dapat menikmati transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. 

Peraturan Menteri Perhubungan No. 63 Tahun 2019 mengatur pembelian tiket PSO. Sistem aplikasi Access by KAI akan menolak transaksi jika pelanggan mencoba membeli lebih dari satu tiket untuk perjalanan yang sama dengan identitas yang sama.

Baca Juga: Cak Imin Mengatakan Pemerintah Akan Memberikan Bantuan Kepada Korban Judi Online

Kebijakan ini berbeda dengan kereta api komersial, di mana orang dapat membeli lebih dari satu tiket untuk perjalanan yang sama, tetapi sistem di aplikasi Access KAI memungkinkan orang untuk membeli lebih dari satu tiket untuk perjalanan yang sama.

Selain kereta api PSO untuk jarak jauh dan menengah, pelanggan juga dapat menggunakan kereta api Commuter Line dan LRT Jabodek dengan tarif yang disesuaikan sesuai program subsidi PSO.

Berikut ini adalah daftar kereta api yang termasuk dalam kategori kereta api subsidi PSO (jarak jauh dan memanjang): 

1. Bengawan (Purwosari – Pasar Senen)
   
2. Airlangga (Surabaya Pasarturi – Pasar Senen)
3. Serayu (Purwokerto – Kroya – Pasar Senen)
4. KA Kahuripan (Blitar – Kiaracondong)
5. Sri Tanjung (Ketapang – Lempuyangan)
6. Tawangalun (Ketapang – Bangil – Malang Kota Lama)
7. Probowangi (Ketapang – Surabaya Gubeng)
   
8. Kutojaya Selatan (Kutoarjo – Kiaracondong)
9. Putri Deli (Tanjung Balai – Medan)
10. Kuala Stabas (Baturaja – Tanjung Karang)
11. Bukit Serelo (Kertapati – Lubuk Linggau)
12. Rajabasa (Kertapati – Tanjung Karang)
13. Lokal Merak (Merak – Rangkasbitung)
14. Jatiluhur (Cikarang – Cikampek)
15. Walahar Ekspres (Cikarang – Purwakarta)
16. Lokal Cibatu (Cibatu – Padalarang, Cibatu – Purwakarta)
17. Dhoho (Blitar – Kertosono – Surabaya Kota)
18. Ekonomi Lokal (Sidoarjo – Surabaya Pasarturi – Cepu)
19. Ekonomi Lokal Bandung Raya (Kiaracondong – Cicalengka, Kiaracondong – Padalarang, Cicalengka – Purwakarta, Cicalengka – Padalarang 
20. Penataran (Surabaya Kota – Malang – Blitar, Blitar – Malang – Surabaya Gubeng)
21. Tumapel (Surabaya Gubeng – Malang, Malang – Surabaya Kota)
22. Pandanwangi (Jember – Ketapang)
23. Siantar Ekspres (Siantar – Medan)
24. Sibinuang (Padang – Naras)
25. Sri Lelawangsa (Kuala Bingai – Binjai – Medan)
26. Siliwangi (Sukabumi – Cianjur – Cipatat)
27. Prambanan Ekspres (Yogyakarta- Kutoarjo)
28. Jenggala (Sidoarjo – Mojokerto, Surabaya Kota – Mojokerto)