
Pengendara motor di Vietnam. Foto: Getty Images/murat4art
Jakarta, Norton News – Dikutip dari Detik.com Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Vietnam menerapkan aturan baru yang mengancam denda besar bagi pengendara yang nekat menerobos lampu merah. Kebijakan ini muncul sebagai respon atas kebiasaan buruk pengendara, terutama di kota-kota besar seperti Hanoi, yang sering kali melanggar lampu merah dan menyebabkan kemacetan serta potensi kecelakaan.
Berdasarkan peraturan Decree 168/2024/ND-CP, pengendara mobil yang melanggar aturan ini kini bisa dikenakan denda hingga 20 juta VND, atau sekitar Rp 12,7 juta. Sementara itu, pengendara sepeda motor akan dikenakan denda antara 4 hingga 6 juta VND, atau sekitar Rp 2-3 juta. Selain itu, pelanggar juga akan kehilangan empat poin dari SIM mereka.
Aturan ini diberlakukan untuk menekan angka pelanggaran yang kerap terjadi di persimpangan jalan, yang seringkali membuat lalu lintas tidak teratur dan meningkatkan risiko kecelakaan. Di hari-hari pertama setelah aturan ini berlaku, lalu lintas di Hanoi diklaim menjadi lebih tertib, terutama di jalan-jalan protokol.
Namun, meski ada perbaikan, pelanggaran masih terjadi, terutama di kalangan pengemudi taksi daring, pengantar barang, serta kendaraan roda tiga. Pemerintah Vietnam berjanji akan meningkatkan edukasi mengenai budaya lalu lintas dan menindak pelanggaran berat secara tegas untuk meminimalkan kecelakaan.
Untuk memastikan proses penegakan hukum berjalan transparan, polisi lalu lintas Hanoi menyebutkan akan mengumpulkan bukti video dari pelanggar dan menunjukkan bukti tersebut secara langsung sebelum memberikan denda. Hal ini diharapkan dapat membuat proses penindakan lebih jelas dan adil.














































You must be logged in to post a comment Login